Musik Patrol

Musik Patrol adalah kesenian tradisional Sidoarjo, Jawa Timur. Warga yang menggemari dan mencintai kesenian tersebut tergabung dalam komunitas musik patrol.

Alat musik patrol cukup sederhana, di antaranya gong, kentongan, kenong, juga tong plastik. Seperti terlihat dalam gambar, siswa TK Pelangi dalam acara Gebyar mewarnai dan parenting di kecamatan Candi yang diselenggarakan Himpaudi kecamatan Candi bekerja sama dengan Entro Stop Anak membawakan lagu gundul-gundul pacul dengan, musik patrol. Peralatan yang digunakan sangat sederhana diantaranya kendtongan yang terbuat dari bambu, galon air mineral, botol bekas, botol air mineral berisikan biji-bijian, kendang, kempyeng dari tutup botol. Meski sederhana irama yang ditimbulkan dari perpaduan berbagai unsur alat musik ini sangat menarik perhatian penonton yang didominasi oleh anak-anak dan orang tua/wali murid.
Anak-anak bukan bukan hanya lihai bermain musik. Namun cara memamerkan kebolehannya memainkan alat musik ini juga cukup unik dengan berjoget.
Ketua Himpaudi Kecamatan Candi, Wahyuningsih, SPd, dalam sambutannya mengatakan bahwa pentingnya pendidikan usia dini dan peran utama seorang ibu dalam mendidik anak dirumah terutama dalam kemandirian, kreatifitas dan kesehatan anak.



Kegiatan di dalam dan diluar ruangan (alam terbuka)

Kegiatan siswa dilakukan di dalam dan di luar kelas. Di luar kelas, di alam terbuka disesuaikan dengan aktifitasnya. Misalnya melembar balok yang bertujuan untuk melatih kekuatan otot tangan dan konsentrasi.

Untuk menjaga keseimbangan, kekuatan otot leher, melatih kekuatan otot kaki dan konsentrasi, salah satunya dengan memanggul waskom dengan jarak beberapa meter.

Mencampur warna bertujuan untuk mengembangkan daya pikir, daya ingat, kelenturan jari, melatih imajinasi anak, mengekspresikan seni.

Membuat bendera warna warni dengan berbagai macam bentuk dan kertas bertujuan untuk melatih konsentrasi anak, mengembangkan motorik halus, melatih kelenturan jari tangan, mengembangkan imajinasi, kreatifitas dan inovasi anak.

Aktifitas dari barang bekas

SKH (Satuan kegiatan harian) dan SKM (satuan kegiatan mingguan) telah disusun oleh guru-guru sebagai acuan dalam kegiatan belajar mengajar setiap harinya. Salah satunya adalah aktifitas di luar kelas. Bahan-bahan aktifitas baik di dalam dan di luar kelas telah dipersiapkan sebelumnya sehingga waktu yang tersedia dapat dipergunakan secara efektif dan efesien. Dalam gambar tampak beberapa bahan aktifitas dan kegiatannya. Bahan-bahan yang diperlukan tidak harus membeli kecuali bahan-bahan kertas warna, lem dan lain-lainnya. Bahan-bahan yang tidak dibeli misalnya kulit kacang, biji-bijian, pelepah pisang kering, daun pisang kering, kulit jagung, gelas minuman mineral dan lain-lain. Bahan-bahan itu disulap menjadi APE (alat peraga edukasi) seperti kembang, rumah, binatang, pesawat, lampion, bingkai foto, boneka dan lain-lain. Anak-anak sangat antusias mengikuti kegiatan ini dan merasa senang dan bangga bisa membuat aktifitas tersebut.

KEGIATAN SATUAN DRUMBAND TK PELANGI

Beberapa bulan yang lalu, Satuan Drumband TK Pelangi mendapat kehormatan untuk tampil dalam acara lomba desa di desa Bligo. Dalam kesepatan itu, penampilan drumband pelangi sangat memukau penonton yang hadir. Walau bukan lomba tetapi Satuan drumband pelangi ini sudah mempersiapkan beberapa hari sebelumnya. Cukupkah waktu yang dibutuhkan untuk latihan hanya beberapa hari? Wahyuningsih, kepala sekolah Play Group/TK Pelangi mengatakan bahwa satuan dumband ini selalu berlatih setiap minggunya walau tidak ada lomba ataupun even-even tertentu. Seluruh guru aktif untuk melatih siswa sehingga walau permintaan mendadak, satuan ini bisa tampil hanya latihan untuk pemantapan saja. Kelengkapan peralatan drumband dan pakaian yang dimiliki sudah memadai untuk mendukung penampilan.